Mengacir

 Mengacir 

karya :Ainun Najib


Langkah kaki seiringan berhati

Dengan amarah raut muka merah merona 

Bibir bergetar mengucap mantra-mantra

Terucap namun tak sepatah pun ada makna.


Ayam berkokok menggodanya

Apakah kau tak berdamai dengan dirimu

Hingga lembut jalanan kau jadikan geta

Namun aku tertawa dengan bumantara

Dan aku yakin dia tak akan bertahan lama 

Karena tahtanya jauh lebih indah dari empuknya aspal jalanan.


Ia tak menggubris 

Baginya candra teman terbaik walau setiap menatap nya tertahan oleh mega

Jagat itu syahdu dan puri penuh palsu.


Langkah kaki ini tak ragu

Jika harus bertahan ini lah jalan

Tidak sebatang ranting pun dapat mematahkan hasrat

Sebelum laut meradang karena kepanasan.


Hai dirgantara kenapa kau tampak aswad

Kau didustakan oleh lentera senja

Ditinggal menanggung beban sendiri

Esok benar ia hadir namun kau ditinggal kembali

Sungguh malang. 


Kepergian ku tak untuk mencari benar

Hanya saja aku asing ditengah telaga

Tak bisa menyatu dengan banyaknya angsa

Hingga tikus menjadi kawan

Sehingga terdengar jeritan kalbu yang menyayat nadi.


aku menconcong tak berpusing

tak akan kembali walau riuh awan menahan 

selamat jalan bayangan 

ku tak hadir dalam dekapan.



Polgowok..


0 Komentar